Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Liputan Khusus

Respons Polemik Salat Jumat, Ini Kata PCNU Kabupaten Tulungagung

Penulis : Anang Basso - Editor : A Yahya

28 - Jan - 2021, 20:54

Ketua PCNU Kabupaten Tulungagung, KH Hakim Mustofa / Foto : Istimewa / Tulungagung TIMES
Ketua PCNU Kabupaten Tulungagung, KH Hakim Mustofa / Foto : Istimewa / Tulungagung TIMES

TULUNGAGUNGTIMES - Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tulungagung KH Hakim Mustofa angkat bicara terkait polemik salat Jumat di Desa Betak, Kecamatan Kalidawir. Saat dihubungi, KH Hakim Mustofa yang lahir dan tumbuh dewasa di Desa Betak ini menyayangkan polemik ini terjadi.

"Begini yang saya ketahui di dusun Bonsari Desa Betak itu umat Islamnya kuat, saking kuatnya, sampai rebutan Jumatan," kata Hakim melalui pesan tertulisnya.

Baca Juga : Berita Paling Dicari, Kartu Pra-Kerja Ungguli Sunda Empire

Kiai kharismatik ini mengaku telah lama mendengar polemik salat Jumat di desa kelahirannya itu. "Khusus peristiwa jumatan di masjid (Musala) Bonsari Timur  ini, setahu saya memang sudah lama. Kelompok ini ingin mendirikan Jumatan sendiri tapi terhalang oleh hukum syari," ujarnya.

Setelah adanya edaran PC NU tentang salat Jumat di masa pandemi Covid-19 ini, ada  kelompok orang di Musala Nurul Hikmah ini menyalah artikannya.

"Nah setelah Pandemi Covid-19 masuk, ada aturan Prokes . dari situ kami PCNU membuat suatu edaran tata cara beribadah di masa Pandemi termasuk tata cara Jum'atan. Intinya sementara waktu karena Darurat, masjid Jumatannya bisa dipecah ke tempat ibadah yang lain. Lha di situlah Musala Bonsari timur rupanya menggunakan kesempatan dari edaran PCNU akhirnya mendirikan Jumatan sendiri,"ungkapnya.

Kiai Hakim tidak mengikuti secara detail masalah itu berkembang dan berlarut-larut. Namun, yang ia dengar selain Perdes MWC NU) Kalidawir telah turun tangan untuk menengahi masalah ini. "Di samping ada Perdes, MWC NU Kalidawir sudah turun tangan meluruskan hal tersebut. Namun kelihatannya tidak di perhatikan," jelasnya.

Baca Juga : Polemik Proyek RSI UNISMA, Ketua Dewan Made: 'Jangan Tumpul ke Atas Runcing ke Bawah'

Karena ternyata hingga saat ini belum ada penyelesaian yang bisa diterima, Kyai Hakim sebagai ketua PCNU Kabupaten Tulungagung atau secara pribadi berharap agar mengambil sikap rasional dan mengedepankan persatuan umat.

"Harapan kami baik secara pribadi salah satu orang yang dilahirkan di desa Betak juga selaku ketua PCNU berharap semua pihak berkepala dingin karena ini urusan Ibadah, juga harus berpedoman kepada syariat Islam dalam urusan Ibadah Jumatan," pungkasnya. 


Topik

Liputan Khusus


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Indonesia Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

A Yahya