Ekowisata Boonpring Mendunia, Delegasi Curtin University Berkunjung usai Akses Sadewa Desa

Reporter

Tubagus Achmad

Editor

Yunan Helmy

05 - Dec - 2025, 07:37

Delegasi dari Curtin University Australia saat berkunjung ke Ekowisata Boonpring yang berlokasi di Desa Wisata Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Kamis (4/12/2025). (Foto: Dok. Istimewa)


JATIMTIMES - Ekowisata Boonpring yang berlokasi di Desa Wisata Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, semakin mendunia usai adanya peluncuran Sistem Digitalisasi Aset Wisata Desa atau Sadewa Desa. Sistem  itu diprakarsai oleh tim inovasi dari Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya (UB) dan Pemerintah Desa Sanankerto. 

Hal itu terbukti dengan banyaknya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Ekowisata Boonpring untuk mempelajari ratusan macam varietas bambu serta suguhan kearifan lokal yang ada di kawasan Ekowisata Boonpring. Mulai dari kesenian, kebudayaan hingga kuliner tradisional. 

Baca Juga : Cek Legalitas Perumahan Melalui Si-Perkasa DPKPCK Kabupaten Malang, Akses Mudah dari Smartphone dan Komputer

Salah satunya rombongan delegasi dari kampus dengan peringkat 183 terbaik dunia dalam QS World University Rankings 2026, yakni Curtin University Australia. Rombongan berjumlah 11 orang, terdiri dari dua dosen dan sembilan mahasiswa. 

Ketua Tim Inovasi Sadewa Desa dari Fakultas Vokasi UB Susenohaji menyampaikan, delegasi dari Curtin University Australia datang ke Ekowisata Boonpring setelah sebelumnya melihat promosi atraksi konten digital di media sosial pada Kamis (4/12/2025). 

Pada konten digital tersebut, terdapat tiga atraksi utama yang memiliki tema sustainability atau berkelanjutan. Yakni edukasi dan menanam bambu; menari; serta bermain dolanan atau permainan trandisional khas Desa Wisata Sanankerto.  

"Atraksi wisata alam, seni budaya dan kuliner tradisional yang disajikan dalam bentuk konten video, animasi, audio dan teks bergaya story telling digital berhasil menjadi daya tarik mereka," ujar akademisi yang akrab disapa Aji kepada JatimTIMES.com, Jumat (5/12/2025). 

Delegasi dari Curtin University Australia pun melakukan tur wisata yang dimulai dari SDN 2 Sanankerto untuk menyapa para murid serta mengakses QR code di beberapa pohon dengan didampingi Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sanankerto Rudi Santoso dan perwakilan BUMDes Kertoraharjo. 

"Tur kemudian dilanjutkan ke taman bambu atau arboretum bambu untuk mengeksplore beberapa jenis bambu langka lokal, seperti Pring Embong atau Bambusa cornua munro khas lereng Gunung Semeru dan spesies bambu luar negeri, seperti Bambu Budha," jelas Aji. 

Selanjutnya, para wisatawan berkeliling menikmati area taman bambu sembari melihat konten digital bambu. Kemudian para wisatawan mancanegara ini berkesempatan untuk menanam bambu dengan jenis Bambu Gading Kuning atau Bambusa vulgaris 'Vittata' dan Bambu Budha. 

"Selesai menanam, peserta segera menyematkan nama dan media QR Code di pohon sebagai bentuk simbol partisipasi mereka pada lingkungan dan sekaligus mempromosikan bambu yang mereka tanam kepada wisatawan lain," tutur Aji. 

Sebagai buah tangan dari Ekowisata Boonpring, delegasi dari Curtin University Australia mendapatkan satu media QR Code untuk dibawa pulanh sekaligus sebagai media promosi Ekowisata Boonpring di Australia. 

"Wisatawan kemudian diajak ke wisata edukasi lain yaitu dolanan tradisional. Mereka belajar bermain gasing, egrang, dan lain-lain. Kemudian melakukan lomba gasing bersama pokdarwis," ujar Aji. 

Selesai bermain permainan tradisional, para wisatawan mancanegara ini mendapatkan oleh-oleh berupa mainan gasing untuk dibawa pulang. Selanjutnya wisatawan menikmati penampilan tarian tradisional yakni Tari Wayang Topeng Malangan. Lalu, serangkaian tur di Ekowisata Boonpring ini ditutup dengan makan bersama nasi tumpeng dan lauk pauk tradisional khas Desa Wisata Sanankerto. 

"Kemeriahan menyelimuti seluruh acara tur wisata ini dan menjadi awal promosi pembuka wisata internasional bagi warga Australia di Ekowisata Boonpring yang terletak di Desa Wisata Sanankerto, Kecamatan Turen ini," imbuh Aji. 

Baca Juga : Dorong Surabaya Jadi Kota Kreatif Dunia, Pemkot Paparkan Strategi Kolaborasi Hepta Helix

Setelah menikmati berbagai varietas bambu dan sajian kearifan lokal di Ekowisata Boonpring, para delegasi dari Curtin University Australia mendapatkan cenderamata berupa peta wisata digital, kipas, gantungan kunci  kalender tahun 2026, magnet kulkas dan tas yang sudah tersemat QR Code untuk promosi Ekowisata Boonpring dari Ketua Pokdarwis Desa Sanankerto Rudi Santoso. 

"Peserta juga diberikan pembatas buku yang tersemat QR Code berisi video acara mereka selama tur di Ekowisata Boonpring," kata Aji. 

Sementara itu, Ketua Pokdarwis Desa Sanankerto Rudi Santoso mengaku senang dengan adanya kunjungan delegasi dari Curtin University Australia ke Ekowisata Boonpring yang fokus pada green tourism atau aktivitas wisata hijau. 

"Kunjungan pertama wisatawan Australia ini menunjukkan bahwa kami siap menjadi destinasi pilihan wisata hijau internasional. Kami juga bangga mampu menyajikan integrasi teknologi digital yang modern dengan edukasi bambu atau lingkungan, seni budaya dan kuliner tradisional," ujar Rudi. 

Sehingga, dengan konsep seperti itu wisatawan dapat melakukan berbagai atraksi. Mulai dari tracking, akses konten, terlibat dalam aktivitas menanam bambu, bermain permainan tradisional, menari tarian tradisional, hingga menikmati kuliner tradisional.  

"Wisatawan bisa berwisata secara lengkap mulai melihat, melakukan, membawa oleh-oleh dan belajar. Wisata yang kami sajikan adalah wisata lingkungan, seni budaya dan kuliner lokal yang kita sajikan terpadu antara praktik kegiatan dan teknologi digital untuk akses konten-konten edukasi," beber Rudi. 

Pihaknya pun berharap, adanya kunjungan delegasi dari Curtin University Australua ini dapat menjadi pembuka pintu bagi Ekowisata Boonpring semakin dikenal sebagai wisata hijau internasional pertama di Indonesia. Di mana adanya perpaduan kecanggihan teknologi digital dengan kearifan tradisional untuk edukasi lingkungan, seni budaya dan kuliner. 

"Strategi ini menjadi wisata di Ekowisata Boonpring yang ada di Desa Sanankerto menjadi sangat asyik, fun, atraktif, interaktif dan menarik," kata Rudi. 

Lebih lanjut, Kepala Desa Sanankerto Subur merasa bangga karena Ekowisata Boonpring dapat menjadi destinasi wisata hijau berkelanjutan yang dikunjungi oleh delegasi dari Curtin University Australia. 

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, serta Fakultas Vokasi UB yang telah memfasilitasi penerapan teknologi digital untuk mendukung Ekowisata Boonpring menjadi wisata hijau internasional. Kami berharap kerjasama ini akan terus berlanjut untuk teknologi-teknologi maju lainnya," pungkas Subur.


Topik

Wisata, Boonpring, Ekowisata Boonpring, Curtin University Australia,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette