Jangan Terlewat! SNBT 2026 Kian Dekat, UB Umumkan Jadwal dan Skema Lengkap
Reporter
Hoshi Amalia
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
04 - Dec - 2025, 04:02
JATIMTIMES – Universitas Brawijaya (UB) memastikan kesiapan penuh menyambut Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2026, yang kembali menjadi gerbang utama masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Setelah jadwal Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dikunci, detail penyelenggaraan SNBT ikut dirilis dan mulai menegaskan arah seleksi mahasiswa baru tahun depan.
Jalur ini tetap menjadi barometer kemampuan akademik dan potensi kognitif peserta melalui sistem tes terstandar nasional, dengan nilai UTBK sebagai dasar utama seleksi masuk program studi.
Baca Juga : Sambut Purna Tugas, ASN Kota Kediri Diajak Tetap Aktif dan Berkarya
Registrasi akun SNPMB siswa berlangsung 12 Januari hingga 7 April 2026, disusul pendaftaran UTBK-SNBT pada 25 Maret sampai 7 April 2026. Pembayaran biaya UTBK dapat dilakukan hingga 8 April 2026. UTBK akan digelar satu gelombang pada 21–30 April 2026, pengumuman SNBT dijadwalkan 25 Mei 2026, dan sertifikat UTBK dapat diunduh mulai 2 Juni hingga 31 Juli 2026.
Direktur Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik UB, Dr. Rosihan Asmara, S.E., M.P, menjelaskan bahwa peserta SNBT 2026 berasal dari lulusan SMA/MA/SMK sederajat maupun Paket C tahun 2024–2026 dengan batas usia maksimal 25 tahun per 1 Juli 2026. “Seleksi SNBT didasarkan pada nilai UTBK dan ditambah portofolio bagi peserta yang memilih program studi seni dan/atau olahraga,” ujarnya. Peserta hanya dapat mengikuti UTBK satu kali, dan nilainya berlaku khusus untuk seleksi tahun 2026.
Peserta diberi kesempatan memilih hingga empat program studi. Pilihan pertama dan kedua dapat berupa kombinasi bebas antara program akademik (S1) dan vokasi tanpa batasan wilayah. Pada pilihan ketiga dan keempat, peserta tetap harus memasukkan minimal satu program D3 sebagai bentuk pengaturan lintas jenjang dan rumpun.
UB menegaskan bahwa secara prinsip, alur dan persyaratan penerimaan mahasiswa baru tahun ini masih serupa dengan tahun sebelumnya. Namun terdapat dua program studi baru yang langsung ikut seleksi 2026, yakni Sains Data di Fakultas MIPA serta Pertanian Cerdas. Keduanya belum diikutsertakan pada seleksi nasional tahun lalu dan kini menjadi opsi segar bagi calon mahasiswa.
Terkait mekanisme seleksi, UB menunggu keputusan panitia pusat mengenai rencana penggunaan Tes Kompetensi Akademik (TKA). TKA disebut-sebut sebagai pertimbangan tambahan, tetapi belum ditetapkan sebagai syarat wajib. UB masih menunggu formula resmi sebelum menerapkannya dalam sistem seleksi. Hingga kini, prinsip penerimaan masih mengikuti pola tahun sebelumnya.
Penyelenggaraan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTPK) internal kampus juga mengalami pembaruan signifikan. Bila sebelumnya server dikendalikan pusat, kini UB menjadi host server sehingga pengadaan perangkat menjadi prioritas utama. Proses pengadaan server telah berjalan dan sistem jaringan kampus distandarisasi menggunakan LAN tervalidasi agar stabil selama ujian. Seluruh lokasi UTPK juga diwajibkan lolos audit tim DDI, termasuk memastikan laboratorium komputer benar-benar beroperasi harian, bukan disiapkan mendadak menjelang ujian.
Baca Juga : DPRD Jatim Dorong Pembangunan Pabrik Pakan Ayam Murah untuk Selamatkan Peternak Kecil
Persiapan teknis dilakukan jauh lebih awal dari tahun sebelumnya. UB telah melaksanakan uji coba sistem dan hasilnya dinilai memuaskan. Simulasi skala penuh untuk seluruh lokasi UTPK dijadwalkan pada Februari hingga Maret 2026 sebagai langkah pematangan sistem sebelum pelaksanaan resmi.
Untuk penyelenggaraan UTBK SNBT, UB menambah jumlah server demi mengurangi beban perangkat. Jika tahun sebelumnya satu server melayani sekitar 250 komputer, tahun ini kapasitasnya dibatasi menjadi maksimal 200 komputer per server. Dengan total 1.600 komputer yang digunakan, UB menyiapkan delapan server, bertambah tiga dari tahun lalu. Langkah ini dipilih untuk memastikan kenyamanan peserta dan meminimalkan risiko gangguan teknis selama ujian.
Komposisi penerimaan mahasiswa baru juga masih mengacu pada pola tahun sebelumnya: sekitar 20 persen melalui jalur SNBP, 30 persen melalui SNBT, dan hingga 50 persen melalui Seleksi Mandiri. UB juga memastikan bahwa jalur mandiri bagi calon mahasiswa difabel tetap tidak diberi batas kuota sebagai wujud komitmen terhadap pendidikan inklusif.
Dengan rangkaian persiapan yang terus dikuatkan, UB mengimbau calon peserta untuk selalu memantau kanal resmi kampus maupun laman SNPMB agar tidak melewatkan pembaruan penting pada setiap fase seleksi.
