Antisipasi Banjir, UPT PSDA Singosari Kerahkan Normalisasi Saluran Morotanjek di Banjararum
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Yunan Helmy
14 - Nov - 2025, 05:28
JATIMTIMES - Musim penghujan mulai terasa di hampir seluruh wilayah Jawa Timur. BMKG memprakirakan peningkatan cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan, termasuk hujan intensitas tinggi, angin kencang, hingga potensi genangan di kawasan permukiman.
Sebagai langkah antisipasi, UPT Pengelolaan SDA Singosari melakukan normalisasi saluran pembuangan Morotanjek di Kelurahan Banjararum, Kecamatan Singosari, Rabu (5/11). Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan aliran air tetap lancar dan lingkungan warga terhindar dari genangan saat hujan turun deras.
Baca Juga : Hadapi Musim Hujan, UPT SDA Ngajum Tancap Gas Bersihkan Irigasi Mergan
Petugas UPT bersama warga kompak membersihkan saluran dari lumpur, sampah, dan tanaman liar yang berpotensi menyumbat aliran. Selain kerja manual, petugas juga menurunkan alat berat untuk mempercepat pembersihan.
“Normalisasi ini penting supaya alirannya tetap lancar. Dengan kondisi saluran yang bersih, air bisa cepat turun dan tidak meluap,” ujar salah satu petugas UPT SDA Singosari yang ikut dalam kegiatan.

Ekskavator yang membantu membersihkan sedimen saluran pembuangan Morotanjek di Kelurahan Banjararum, Kecamatan Singosari, Rabu (5/11). (Foto: ist)
Selama pembersihan berlangsung, tampak ekskavator juga dikerahkan untuk mengangkat sedimen tebal yang mengendap di dasar saluran. Endapan itu dikhawatirkan dapat mempersempit kapasitas aliran air jika tidak segera dibersihkan.
“Ekskavator ini sangat membantu karena sedimennya sudah menumpuk cukup dalam. Kalau dikerjakan manual akan memakan waktu lebih lama,” kata petugas lainnya di lapangan.
Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Malang Farid Habibah mengapresiasi langkah cepat UPT SDA Singosari. Menurut dia, kesiapan saluran air menjadi faktor penting untuk meminimalisir risiko banjir saat curah hujan meningkat.
“Begitu memasuki musim hujan, semua saluran harus sudah siap. Pembersihan semacam ini harus dilakukan sebelum debit air meningkat drastis,” tegasnya.
Habibah juga mengingatkan masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, khususnya saluran air.
“Kalau sampah masuk ke saluran, otomatis aliran terganggu. Sedimen mengendap tebal, dampaknya bisa memicu genangan bahkan banjir di permukiman,” ujarnya.
Baca Juga : Bupati Malang Tinjau Landfill Mining di TPA Paras Poncokusumo, Olah Sampah Jadi Bahan Bakar Produksi Semen
Habibah juga menilai, kondisi cuaca belakangan ini yang cepat berubah membuat perawatan saluran harus dilakukan secara rutin. “Sekarang cuaca sulit diprediksi. Pagi bisa cerah, tapi sore sudah hujan deras. Karena itu saluran harus selalu bersih dan siap menampung peningkatan debit air,” jelasnya.
Aksi normalisasi berlangsung penuh semangat. Petugas dan warga bahu-membahu mengangkat sedimen, menyingkirkan semak-semak, hingga membersihkan sampah rumah tangga.
“Kalau saluran terjaga, lingkungan warga pasti lebih aman. Ini langkah sederhana tapi dampaknya besar untuk masyarakat,” ujar petugas UPT lainnya.
Dinas PU SDA Kabupaten Malang juga memastikan bahwa edukasi mengenai kebersihan saluran air terus diperkuat. Habibah menegaskan bahwa pencegahan banjir membutuhkan peran semua pihak.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Masyarakat harus ikut menjaga saluran air. Kalau semua bergerak bersama, risiko banjir bisa ditekan,” pungkas Habibah.
