Usai Video Cium Anak Viral, Gus Elham Klarifikasi: Mereka dalam Pengawasan Orang Tua
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
12 - Nov - 2025, 11:28
JATIMTIMES - Pengasuh Majelis Ta'lim Ibadallah Kediri, Muhammad Elham Yahya Al-Maliki, atau dikenal dengan Gus Elham, tengah jadi sorotan usai video dirinya mencium anak perempuan beredar luas di media sosial.
Dalam potongan video yang viral, Gus Elham terlihat menggendong seorang anak perempuan, lalu mencium pipi sang anak bahkan sempat memasukkan pipinya ke dalam mulut. Aksi itu langsung menuai reaksi keras dari warganet yang menilai perilaku tersebut tidak pantas dilakukan seorang tokoh agama di ruang publik.
Baca Juga : Viral Dugaan Bullying di Sukun Malang, Remaja Tampar Temannya hingga Nangis
Menanggapi hebohnya video tersebut, Gus Elham akhirnya buka suara dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Ia mengaku khilaf dan berjanji untuk memperbaiki diri.
“Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan kegaduhan. Saya mengakui bahwa hal tersebut merupakan kekhilafan dan kesalahan saya pribadi,” ujar Gus Elham dalam klarifikasinya, dikutip dari akun Instagram @fuadbakh.
Dalam pernyataan lengkapnya, ia berjanji akan menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran. “Saya Muhammad Elham Yahya Al-Maliki secara pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan kegaduhan. Saya mengakui bahwa hal tersebut merupakan kekhilafan dan kesalahan saya pribadi," jelasnya.
"Saya berkomitmen untuk memperbaiki dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga agar tidak mengulangi hal serupa di masa mendatang. Dan saya juga bertekad untuk menyampaikan dakwah dengan cara yang lebih bijak sesuai dengan norma agama, etika, dan budaya bangsa, serta menjunjung tinggi akhlakul karimah,” lanjutnya.
Gus Elham juga menyebutkan bahwa video yang beredar itu sebenarnya merupakan rekaman lama yang sudah dihapus dari seluruh kanal media sosial miliknya.
“Perlu kami sampaikan bahwa video yang beredar merupakan video lama dan telah kami hapus dari seluruh media sosial resmi kami," ujarnya.
Dia juga berdalih bahwa anak-anak yang diciumnya adalah anak di bawah pengawasan orang tua, yang hadir sebagai jemaah.
"Dan perlu disampaikan juga bahwa anak-anak dalam video viral tersebut adalah mereka yang dalam pengawasan orang tuanya yang mengikuti rutinan pengajian saya. Namun demikian, saya tetap memohon maaf atas hal tersebut,” jelasnya.
“Demikian permohonan maaf dan klarifikasi ini saya sampaikan. Semoga Allah Ta'ala mengampuni kekhilafan kita semuanya dan senantiasa membimbing langkah kita di jalan kebaikan,” lanjutnya.
Baca Juga : Puguh DPRD Jatim Soroti Tingginya Angka Fatherless, Dorong Pemprov Ambil Langkah Taktis
Sebagaimana diberitakan, kasus ini bermula dari unggahan di akun Instagram @ridzqis**** yang memperlihatkan detik-detik Gus Elham mencium pipi seorang anak di atas panggung. Dalam video tersebut, Gus Elham tampak berbicara kepada anak perempuan itu di depan para jemaah.
“Kamu boleh dicium sekali lagi nggak?” tanya Gus Elham kepada anak tersebut.
“Boleh,” jawab si anak polos.
“Tapi dicium Gus El senang nggak?” lanjutnya.
“Seneng toh, wong gus e,” balas sang anak disambut tawa para jemaah.
Potongan percakapan itu kemudian menuai kecaman dari netizen yang menilai tindakan tersebut sebagai bentuk perilaku tidak pantas terhadap anak di bawah umur.
Akun @ridzqis**** menulis kritik keras dalam unggahannya, “Belakangan kita dikagetkan dengan beredarnya video-video dari (lagi-lagi) seorang gus yang gemar memeluk dan menciumi anak-anak perempuan di bawah umur. Tindakan yang dilakukan tentu sudah masuk pelecehan seksual, child grooming dan pedofilia.”
Ia juga menyoroti sikap para jemaah yang justru tertawa dan tidak menegur. “Aktivitas itu dipertontonkan di depan banyak orang namun anehnya tidak ada yang risih dan menegur sama sekali. Justru orang-orang malah bersorak sorai seakan terhibur dengan apa yang dilakukan oleh sang gus terhadap anak-anak itu,” tulisnya lagi.
Gelombang reaksi publik terus bergulir di media sosial. Bahkan di Instagram, lebih dari 306 ribu pengguna menyerukan agar Kementerian Agama (Kemenag), Komnas PA, KPAI, hingga LPAI turun tangan dan menyelidiki kasus tersebut.
