Puguh DPRD Jatim Soroti Tingginya Angka Fatherless, Dorong Pemprov Ambil Langkah Taktis
Reporter
Muhammad Choirul Anwar
Editor
Nurlayla Ratri
12 - Nov - 2025, 08:10
JATIMTIMES - Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) Puguh Wiji Pamungkas menyoroti tingginya angka fatherless di Jatim. Puguh meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim segera mengambil langkah taktis untuk merespons fenomena tersebut.
Hal ini disampaikan dalam momentum Hari Ayah Nasional yang diperingati setiap 12 November. Puguh menyebut, fenomena fatherless di Jatim terjadi pada sekitar 2,1 juta anak, menurut data tahun 2024.
Baca Juga : Dokter Ini Beberkan Alasan Pentingnya Angkat Beban untuk Kesehatan
"Angka fatherless di Jawa Timur yang cukup tinggi saya pikir ini menjadi salah satu potret yang membutuhkan perhatian yang cukup serius," ungkap Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jatim itu.
Ia mendorong Pemprov Jatim menggandeng pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan langkah-langkah taktis dan strategis secara holistik melalui OPD-OPD sebagai leading sectornya. Langkah tersebut menurutnya juga perlu melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk ormas.
"Agar menjadikan isu fatherless ini menjadi isu yang terus digaungkan dan pada akhirnya menjadi kesadaran bersama bagi seluruh masyarakat Jawa Timur terutama para orang tua untuk benar-benar ini menjadi isu yang perlu menjadi perhatian bagi mereka," tandasnya.
Dijelaskannya, fenomena fatherless merupakan sebuah gambaran anak yang tumbuh dan berkembang tanpa kehadiran ayah, baik secara fisik maupun psikologis. Puguh menegaskan, tingginya angka fatherless di Jatim membutuhkan perhatian yang sangat serius demi keberlangsungan bangsa dan negara kita ke depan.
"Karena kita tahu bahwa Jawa Timur ini menempati jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia yang secara verbal bisa diartikan bahwa kekuatan dan keutuhan bangsa itu salah satunya ditulangpunggungi atau ditentukan oleh provinsi Jawa Timur," ujarnya.
Secara nasional, United Nations Children's Fund (UNICEF) tahun 2021 merilis sebuah data bahwa sekitar 20,9 persen anak-anak di Indonesia tumbuh tanpa kehadiran ayah. Hal senada juga diebutkan oleh hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) pada maret 2024 lalu, bahwa ada sekitar 20,1-20,9 persen atau sekitar 15,9 juta anak di Indonesia yang mengalami "fatherless".
Dari 15,9 juta anak fatherless tersebut, sebanyak 4,4 juta anak tinggal di keluarga tanpa ayah dan sisanya sebanyak 11,5 juta mereka tinggal bersama ayah, namun ayahnya memiliki jam kerja lebih dari 60 jam per minggu atau lebih dari 12 jam per hari (dengan hitungan 5 hari kerja) sehingga jarang memiliki waktu bersama anak-anaknya.
Baca Juga : Pemkab Malang Siapkan Rencana 3 Shelter Pada Rute Trans Jatim
Fenomena ini sekaligus menempatkan Indonesia sebagai negara dengan angka fatherless ketiga di dunia. Puguh menilai, kondisi ini tentu tidak bisa dianggap enteng, terlebih hari ini Indonesia yang sedang memasuki era keberlimpahan demografinya.
Puguh menekankan bahwa secara umum Ayah memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengarahkan, memenuhi kebutuhan, dan melindungi anak. "Ayah yang berperan aktif dalam pengasuhan anak akan memberikan dampak positif bagi perkembangan anak, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial," ucapnya.
Dikatakannya, kehadiran ayah di rumah secara fisik dan psikis bukan hanya akan berkontribusi pada kekuatan batin anak-anak, namun juga akan menjadi suluh bagi lahirnya generasi berdaya untuk mewujudkan Indonesia gemilang dimasa mendatang.
"Momentum Hari Ayah 12 november 2025 sudah selazimnya menjadi tonggak atas kesadaran bersama para ayah di Indonesia untuk menjadikan fenomena fatherless ini tidak lagi terjadi. Kita harus sadar bahwa masa depan bangsa ada ditangan anak-anak kita, bahwa baik dan buruknya bangsa ada di genggaman anak-anak kita," pungkasnya.
