Cegah Tuberkolosis, Mbak Wali Beri Arahan Langsung kepada Kader Kilisuci

Reporter

Bambang Setioko

Editor

Yunan Helmy

11 - Nov - 2025, 03:30

Mbak Wali dalam acara Edukasi Tatalaksana Investigasi Kontak dan Infeksi Laten Tuberkolosis, Selasa (11/11/2025). Foto : (Istimewa)


JATIMTIMES - Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati memberikan arahan kepada kader Kilisuci tentang penanganan tuberkolosis (TBC). Arahan tersebut disampaikan dalam acara Edukasi Tatalaksana Investigasi Kontak dan Infeksi Laten Tuberkolosis, Selasa (11/11/2025). Acara berlangsung di Ballroom Lotus Garden dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

"Perjuangan untuk menangani TBC belum berakhir. Sampai saat ini TBC masih menjadi masalah kesehatan serius. Indonesia masih menjadi peringkat kedua untuk negara dengan beban tinggi di dunia," ujarnya.

Baca Juga : Dari Ngadirejo, Wali Kota Blitar Mas Ibin Gerakkan Kebangkitan Budidaya Tembakau untuk Angkat Ekonomi Petani

Mbak Wali memaparkan bahwa sesuai data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur per Oktober 2025, cakupan penemuan dan pengobatan tuberkolosis di Jawa Timur masih tercapai 65% dari target 90%. Sedangkan di Kota Kediri saat ini ditemukan kasus 1.372 tuberkolosis dari target 1.528 kasus yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan atau sebesar 89,7%. 

Selain itu, masih ada pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan. Antara lain angka keberhasilan pengobatan yang masih tercapai 76% dari target 90%. Sedangkan capaian investigasi kontak secara total masih 57,62% dari target 100% Serta pemberian terapi pencegahan tuberkolosis pada kontak serumah 18,42% dari target 72%.

"Saya juga mendapat informasi dari dr Fahmi bahwa untuk penemuan kasus sebenarnya di Kota Kediri sudah melampaui target meskipun sebagian penderita TB itu bukan penduduk Kota Kediri. Hal ini pun yang mejadikan selama dua tahun terakhir Kota Kediri menjadi kabupaten/kota dengan prosentase penemuan semua kasus TBC terbesar di Jawa Timur," ungkapnya.

Wali kota termuda ini mengatakan, tantangan yang harus dihadapi adalah melakukan tracing dan tindak lanjut pengobatan. Oleh karena itu dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional 2025, Dinas Kesehatan Kota Kediri mengadakan acara ini. Harapannya dari kegiatan ini para kader semakin paham bagaimana pelaksanaan investigasi kontak yang benar serta dapat memberikan informasi di masyarakat. Sehingga nantinya dapat membantu kader dalam mengingkatkan capaian investigasi kontak. 

"Saya mengapresiasi kepada panjenengan semua telah berkolaborasi dan menanggulangi kasus TB di Kota Kediri. Memang dalam melakukan pendampingan dibutuhkan kesabaran. Pasien ini pengobatannya harus konsisten dan telaten," pungkasnya.

Baca Juga : Pelantikan GP Ansor Surabaya Bakal Tuai Protes, PW Ansor Jatim Enggan Tanggapi

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Fahmi Adi menambahkan kegiatan ini diikuti oleh tiga perwakilan di setiap kelurahan, PC promkes 9 puskesmas, dan PC TB 9 puskesmas. Harapannya setelah mengikuti kegiatan ini para kader semakin paham dan mengerti bagaimana menangani kasus TB. "Begitu banyak pasien TB di sekitar. Selaku kader harus mengerti TB latent dan aktif. Jadi langsung paham dan tahu langkah apa yang diambil," imbuhnya.

Turut hadir, jajaran Dinas Kesehatan Kota Kediri, narasumber, kader Kilisuci, dan tamu undangan lainnya.


Topik

Kesehatan, Tuberkulosis, TBC, Kota Kediri, Pemkot Kediri,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette