Pemangkasan Dana TKD Sebabkan Efisiensi di Kota Batu, Anggaran Pariwisata dan Kebudayaan Ikut Kena Imbas

22 - Oct - 2025, 08:40

Ilustrasi. Salah satu pementasan seni oleh Disparta dalam agenda Hari Jadi ke-24 Kota Batu. Dinas pariwisata harus melakukan efisiensi anggaran bidang pariwisata dan kebudayaan pascapemangkasann TKD.(Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)


JATIMTIMES - Pemkot Batu menghadapi tantangan efisiensi di tahun mendatang. Kebijakan pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) juga turut berimbas pada dana pariwisata dan kebudayaan dalam hal ini Dinas Pariwisata (Disparta). Penyusutan anggaran diperkirakan mencapai Rp 7,9 miliar tahun depan.

Kepala Disparta Kota Batu Onny Ardianto menyebut proyeksi dana yang diterima Disparta tahun depan hanya mencapai Rp 23,1 miliar saja. Nominal itu menjadi yang paling rendah sepanjang tiga tahun terakhir.

Baca Juga : Rahasia Sarapan Bergizi: 7 Makanan Sehat yang Bikin Aktif Seharian

Berkaca beberapa tahun sebelumnya, anggaran Disparta setiap tahun cukup fluktuatif. Seperti tahun 2024 lalu yang hanya dialokasikan sebesar Rp 27 miliar. Kemudian mengalami kenaikan tahun ini menjadi Rp 31 miliar. Namun tahun 2026 tidak menunjukkan jumlah lebih besar dari dua tahun sebelumnya jika dilakukan efisiensi.

“Tentu kami memiliki PR untuk memetakan ulang alokasinya,” ujar Onny saat ditemui, belum lama ini.

Ia membeberkan, sejauh ini dana Disparta mayoritas digunakan untuk para pelaku seni budaya. Seperti menggelar event rutin setiap bulan. Seperti halnya pentas Padhang Bulan yang lengkap menampilkan jaranan dan gumbingan.

Kebutuhan anggaran tidak hanya meliputi ornamen dekorasi saat pementasan saja. Namun, juga memberikan dana apresiasi bagi para pelaku seni. Agar mereka juga semakin termotivasi dalam melestarikan budaya lokal.

Dengan efisiensi, prioritas alokasi anggaran akan lebih dipertimbangkan lagi. Khususnya dalam memilih kembali event yang diselenggarakan untuk menekan anggaran. Misalnya, dilihat kembali dari animo peminat dan efeknya terhadap kenaikan angka kunjungan wisata.

“Kami berkomitmen untuk melakukan penghematan yang cermat dengan tidak mengorbankan program unggulan,” imbuhnya.

Baca Juga : Bapenda Banyuwangi Gelar Operasi Kepatuhan Bayar Pajak Cafe dan Resto

Seperti Batu Art Flower Carnival, Festival Tabebuya, Parade Desa Wisata, hingga Bantengan Nuswantoro. Sebab tak hanya menarik wisatawan domestik, turis mancanegara kerap mampir ke Kota Batu saat perayaan event tersebut.

Selain memangkas event, skema yang dilakukan juga dengan memanfaatkan sarana dan prasarana (sarpras) yang sudah tersedia. Misalnya memaksimalkan kelompok seni yang sudah ada. Mereka dipastikan memiliki kebutuhan alat yang digunakan tanpa perlu pengadaan baru. 

"Jadi pemetaan anggaran diupayakan lebih tepat dan program masih dapat berjalan," harapnya.


Topik

Pemerintahan, TKD, transfer ke daerah, pemkot batu, anggaran seni, disparta, pariwisata, kebudayaan, Kota Batu,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette