Sepanjang 1,6 Kilometer Sungai Tundo Dinormalisasi, Antisipasi Ratusan Rumah Tergenang Banjir

Reporter

Ashaq Lupito

Editor

Yunan Helmy

04 - Oct - 2025, 07:45

Sejumlah alat berat digunakan untuk menormalisasi Sungai Tundo pada Sabtu (4/10/2025). (Foto: BPBD Kabupaten Malang for JatimTIMES)


JATIMTIMES - Normalisasi Sungai Tundo di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, masih terus berlangsung. Hingga Sabtu (4/10/2025), progres pengerjaan normalisasi sepanjang 575 meter telah terealisasi dari rencana yang diperkirakan mencapai sekitar 1,6 kilometer.

"Kegiatan normalisasi Sungai Tundo saat ini sudah mencapai sepanjang kurang lebih 575 meter pada bagian kanan-kiri sungai," terang Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan, Sabtu (4/10/2025) malam.

Baca Juga : 34 Titik Drainase Dikebut, DPUPRPKP Kota Malang Wujudkan Infrastruktur Tangguh Hadapi Musim Hujan

Sadono menyebut, pengerjaan normalisasi Sungai Tundo sepanjang sekitar 575 meter tersebut turut meliputi pelebaran sungai hingga kurang lebih 20 meter. Yakni dengan tinggi tanggul kurang lebih 2,5 meter sampai dengan 3 meter. "Sedangkan untuk lebar tanggul kurang lebih 2 meter sampai dengan 2,5 meter," terang Sadono.

Sebagaimana diberitakan, pengerjaan normalisasi Sungai Tundo dimulai sejak 1 September 2025 lalu. Normalisasi dilakukan pasca debit air Sungai Tundo meluap hingga menyebabkan banjir sejak Mei 2025 lalu.

Terbaru, peristiwa banjir luapan dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem terjadi pada dua desa di Kecamatan Tirtoyudo pada 13 Juni 2025. Pada saat itu, bencana yang turut berdampak pada puluhan rumah di permukiman warga tersebut dilaporkan terjadi di Desa Pujiharjo dan Desa Purwodadi.

Dampak bencana juga sempat mengakibatkan akses jalan menuju Desa Pujiharjo tertutup total. Akibatnya, akses jalan penghubung antar desa tersebut sempat lumpuh hingga kurang lebih 10 jam akibat tidak bisa dilalui.

Pada saat itu juga dilaporkan ada satu rumah warga Desa Pujiharjo yang turut terdampak longsor. Pada runtutan peristiwa bencana tersebut, sedikitnya ada 80 rumah dengan 90 kepala keluarga (KK) yang turut terdampak banjir genangan setinggi kurang lebih antara 40-50 sentimeter.

Sekitar satu bulan sebelumnya, sejumlah fasilitas umum (fasum) di kawasan Sungai Tundo juga rusak akibat terdampak bencana yang terjadi pada akhir Mei 2025. Rusaknya sejumlah fasum termasuk jembatan dan tanggul sungai tersebut turut mengakibatkan kerawanan bencana susulan yang berpotensi menimpa kurang lebih 180 KK.

Baca Juga : Update Evakuasi Korban Musibah Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo: 14 Santri Meninggal, 9 Masih Identifikasi

Banjir yang terjadi di bulan Mei 2025 tersebut juga disebabkan Sungai Tundo meluap ke permukiman warga. Data BPBD Kabupaten Malang pada saat itu menyebut, banjir luapan dengan ketinggian antara 30-40 sentimeter di Desa Pujiharjo tersebut berdampak pada 66 rumah yang dihuni oleh 70 KK.

Potensi bencana yang turut disebabkan karena Sungai Tundo rawan meluap itu lah, yang pada akhirnya dilakukan normalisasi sungai. "Panjang sungai yang akan dinormalisasi kurang lebih 1,6 kilometer," ujar Sadono.

Sementara itu, pada Sabtu (4/10/2025), BPBD Kabupaten Malang berkoordinasi dengan perangkat Desa Pujiharjo untuk memantau progres normalisasi Sungai Tundo. Agenda monitoring tersebut juga turut melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Surabaya hingga masyarakat sekitar.

"Selain menggunakan alat berat dari BBWS, normalisasi Sungai Tundo juga dikerjakan dengan swadaya masyarakat," pungkas Sadono.


Topik

Peristiwa, Sungai Tundo, normalisasi sungai, Kabupaten Malang, cegah banjir,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette