Kisah Korban Selamat Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny asal Kota Malang

Reporter

Hendra Saputra

Editor

A Yahya

03 - Oct - 2025, 03:20

NSR (kanan) saat ditemui dirumahnya bersama ayahandanya (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)


JATIMTIMES - Warga Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, NSR (16) santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo berhasil menyelamatkan diri sesaat setelah bangunan musala empat lantai itu ambruk pada Senin (29/9/2025) sore lalu. Ia menyelamatkan diri dengan cara merangkak dibawah timbunan reruntuhan. 

NSR, saat ditemui di rumahnya mengaku bangunan yang digunakan sebagai musala itu, ambruk saat para santri menjalankan salat ashar berjemaah. Saat itu waktu menunjukkan sekitar pukul 15.00 WIB. 

Baca Juga : Pencarian Nahkoda dan 3 Awak Kapal Nelayan Meluas hingga Pantai Prigi

Siswa kelas 1 MA itu menceritakan bagaimana bangunan yang sering digunakan salat berjemaah itu bisa ambruk. Bahkan, ia pun tak menyangka bangunan tersebut bakal ambruk. 

“Waktu itu pas lagi ngecor di atas, nah di bawah sedang salat. Waktu rakaat ketiga belum selesai ada yang jatuh di atas kayak bambu, lama-lama kayak gempa,” kata NSR, Jum'at (3/10/2025). 

Saat bangunan mulai runtuh, NSR saat itu ikut jemaah salat di bagian tengah sebelah kanan. Kaget ada bangunan runtuh, NSR kemudian mencoba lari ke arah luar musala. Namun larinya tidak secepat bangunan runtuh. 

“Waktu lari kena seperti asbes dari atas, kena kepala terus tangan kena besi cor. Ambruknya dari pinggir dan banyak juga yang ikut lari,” ungkap NSR dengan Bahasa Indonesia yang terbata-bata. 

Karena terkena bangunan runtuh itu, NSR kemudian terjebak di bawah reruntuhan selama kurang lebih tiga puluh menit. Bahkan, saat itu ia juga melihat rekannya yang berinisial M kejang-kejang tertimpa bangunan. “Saya panik lihat teman saya kejang, mau saya tolong akhirnya dia duduk dan saya ajak keluar, keluarnya tiarap-tiarap,” jelas NSR. 

“Saya berhasil keluar tapi banyak temen masih di dalam terjebak. Karena waktu itu penuh musala saat salat,” imbuh NSR. 

Setelah berhasil keluar dari reruntuhan, NSR kemudian ditolong dan diberikan perawatan. Untungnya NSR tidak mengalami luka parah. Dia cepat dibawa ke lokasi aman, hingga orang tuanya menemukan pada Senin malam. 

Baca Juga : Update Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk, Empat Santri Berhasil Dievakuasi

“Sampai sekarang saya trauma, takut, dan kaget, tapi masih mau kembali ke sana karena masih sekolah, sayang kalau tidak diteruskan,” jelas NSR. 

Sementara sang ayah, Sunardi (44), mengaku bersyukur bisa bertemu anaknya kembali dalam kondisi selamat usai peristiwa itu. Ketika mendengar kabar, ia kaget bukan kepalang dan langsung berangkat menuju lokasi untuk mencari anaknya. 

“Saya dikabari teman-teman bahwa ada pondok ambruk. Saat itu juga saya langsung ke sana. Sampai di pondok saya cari-cari sendiri anak saya Alhamdulillah ketemu. Setelah isya saya bawa pulang,” jelas Sunardi. 

Meski peristiwa nahas sempat terjadi pada anaknya, Sunardi tetap ingin anaknya bisa kembali melanjutkan pendidikan di Ponpes Al Khoziny. Karena baginya, apapun harus dituntaskan di pondok pesantren. “Iya anak saya harus tetap semangat di sana. Pasti kembali lagi ke sana tapi sampai sekarang belum ada info kapan harus kembali,” ungkap Sunardi. 


Topik

Peristiwa, santri ponpes al khoziny, korban selamat, sidoarjo, cerita santri al khozny,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette