Mesir Kutuk Serangan Darat Israel di Gaza, 78 Warga Palestina Tewas
Reporter
Mutmainah J
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
17 - Sep - 2025, 10:14
JATIMTIMES - Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat tajam setelah militer Israel melancarkan serangan darat besar-besaran ke Kota Gaza, Palestina. Serangan ini menewaskan sedikitnya 78 warga sipil, sementara laporan terbaru menyebutkan total korban sejak dini hari mencapai 89 orang.
Kondisi tersebut semakin menambah daftar panjang tragedi kemanusiaan yang menimpa warga Gaza sejak awal konflik.
Baca Juga : Mayat Pria Mengapung di Sungai Gunting Gegerkan Warga Jombang
Menurut laporan Al Jazeera Rabu (17/9/2025), rumah sakit di Gaza melaporkan lonjakan jumlah korban tewas akibat gempuran udara dan operasi darat Israel yang dimulai pada Selasa (16/9) sebelum fajar. Serangan ini bukan sekadar operasi militer biasa, melainkan disebut sebagai fase lanjutan dalam strategi Israel menghancurkan kekuatan Hamas di pusat Kota Gaza.
Seorang pejabat militer Israel yang tidak disebutkan namanya menegaskan bahwa pasukan darat kini telah bergerak lebih dalam menuju pusat kota.
"Semalam, kami beralih ke fase berikutnya, fase utama dari rencana untuk Kota Gaza. Pasukan telah memperluas aktivitas darat ke benteng utama Hamas di Gaza, yakni Kota Gaza," ungkap pejabat tersebut kepada wartawan.
Militer Israel memperkirakan masih ada sekitar 2.000 hingga 3.000 militan Hamas yang aktif di wilayah tersebut. Dengan alasan itu, mereka mengintensifkan serangan udara bersamaan dengan pergerakan pasukan darat.
Kunjungan Menlu AS Dinilai Percepat Eskalasi
Serangan darat ini terjadi hanya beberapa jam setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio ke Israel. Dalam kunjungannya, Rubio secara terbuka menyatakan dukungan penuh Washington terhadap upaya Israel menghancurkan Hamas.
Dukungan AS ini memicu kritik keras dari banyak pihak, yang menilai bahwa langkah tersebut semakin memperkeruh situasi di Gaza. Pengamat menilai, kunjungan Rubio seakan memberi "lampu hijau" bagi Israel untuk melancarkan operasi militer berskala lebih besar.
Mesir Kecam Keras Serangan Israel
Respons keras datang dari Kementerian Luar Negeri Mesir yang menilai bahwa serangan darat Israel merupakan kebijakan ceroboh dan bisa memicu kekacauan total di kawasan.
"Kami memperingatkan risiko bencana dari operasi Israel di kawasan tersebut, yang berada di ambang fase baru kekacauan total akibat kecerobohan Israel," demikian pernyataan resmi Kemenlu Mesir, dikutip dari AFP.
Mesir menegaskan bahwa agresi Israel tidak hanya berbahaya bagi Palestina, tetapi juga berpotensi menimbulkan instabilitas di seluruh Timur Tengah. Bahkan, menurut Mesir, komunitas internasional pun akan terkena dampak buruk jika konflik ini terus berlanjut.
Baca Juga : Tentang Majelis Umum PBB Sejarah Fungsi dan Wewenangnya
Kondisi Kemanusiaan di Gaza Kian Memburuk
Kota Gaza, yang dikenal sebagai kawasan paling padat penduduk di Jalur Gaza, kini menjadi medan tempur besar. Pengeboman udara yang masif menghantam infrastruktur vital, termasuk rumah warga, fasilitas publik, hingga area sekitar rumah sakit.
Laporan dari tenaga medis menyebutkan bahwa rumah sakit di Gaza kewalahan menangani lonjakan korban luka dan meninggal. Dengan keterbatasan pasokan obat, bahan bakar, dan listrik, sistem kesehatan di Gaza nyaris kolaps.
Organisasi kemanusiaan internasional pun mulai menyuarakan keprihatinan serius. Mereka memperingatkan bahwa tanpa jeda kemanusiaan, jumlah korban akan terus meningkat, terutama di kalangan perempuan dan anak-anak yang menjadi mayoritas korban sipil.
Dampak Regional dan Internasional
Konflik terbaru ini diperkirakan akan memperburuk situasi keamanan di Timur Tengah. Negara-negara tetangga Palestina, termasuk Mesir dan Yordania, mulai khawatir dengan potensi gelombang pengungsi baru yang bisa melintasi perbatasan.
Selain itu, serangan Israel ini juga dipandang sebagai ujian bagi komunitas internasional, khususnya PBB, yang selama ini menyerukan gencatan senjata. Namun hingga kini, resolusi damai tampak sulit dicapai karena dukungan kuat AS terhadap Israel dan penolakan Israel untuk menghentikan operasi militernya.
Seruan untuk Gencatan Senjata
Meski kecaman internasional terus berdatangan, hingga kini tidak ada tanda-tanda Israel akan menghentikan operasi daratnya di Gaza. Israel berdalih langkah ini penting untuk melumpuhkan Hamas yang dianggap sebagai ancaman keamanan utama.
Di sisi lain, kelompok kemanusiaan dan sejumlah negara menyerukan agar segera dilakukan gencatan senjata kemanusiaan, guna memungkinkan masuknya bantuan medis, makanan, dan air bersih ke Jalur Gaza.