Puncak Batu Tulis Jadi Pelopor Jalur Pendakian Zero Waste di Pegunungan Kawi

Reporter

Ashaq Lupito

Editor

A Yahya

14 - Sep - 2025, 06:16

Tim Pos Pendakian Batu Tulis Merkusi Camp saat mensosialisasikan sistem zero waste kepada para pendaki.


JATIMTIMES - Pos Pendakian Batu Tulis yang di kelola Merkusi Camp telah menerapkan sistem zero waste yang sangat ketat. Sistem yang telah diterapkan selama kurang lebih tiga tahun tersebut, menjadikan jalur di Pos Pendakian Batu Tulis dinobatkan sebagai puncak terbersih di antara 13 puncak Pegunungan Kawi.

"Puncak Batu Tulis dinobatkan sebagai puncak terbersih di antara 13 puncak Pegunungan Kawi. Prestasi tersebut terus meluas dan kini telah menjadi jalur pendakian terbersih di seluruh kawasan Pegunungan Kawi. Bahkan, berpotensi sebagai yang terbaik di Jawa Timur," ujar Admin Merkusi Camp Dwi Susiati atau yang karib disapa Susi ini kepada JatimTIMES.

Baca Juga : MTsN 2 Kota Malang Sabet Banyak Gelar di Kejuaraan Nasional Pencak Silat UNAIR 2025

Jalur Pendakian Batu Tulis berada di wilayah kerja Perhutani KPH Malang. Yakni masuk dalam kawasan hutan produksi BKPH Kepanjen. "Setiap pendaki yang hendak menapaki jalur menuju Puncak Batu Tulis, diwajibkan melewati pemeriksaan logistik dan perbekalan," ujarnya.

Susi menyebut, pemeriksaan dilakukan dalam rangka pendataan terhadap barang-barang bawaan para pendaki yang berpotensi menghasilkan sampah plastik sekali pakai. Di antaranya meliputi botol air mineral, kemasan makanan instan, hingga plastik pembungkus. "Barang bawaan yang berpotensi menghasilkan sampah plastik sekali pakai tersebut, kemudian dicatat dengan teliti oleh petugas pos. Tujuannya untuk memastikan apa yang dibawa saat berangkat juga harus dibawa pulang kembali," tegasnya.

Selanjutnya, pada saat turun, para pendaki akan kembali diperiksa oleh tim pos. Petugas akan memastikan semua perbekalan berpotensi menjadi sampah yang telah terdata sebelumnya harus sesuai dengan catatan awal. "Jika terdapat kekurangan atau ketidaksesuaian, pendaki diwajibkan menebusnya dengan dua pilihan sanksi," tuturnya.

Sanksi mendidik yang diberikan pihak pengelola tersebut, diutarakan Susi, meliputi penanaman pohon secara langsung. Kemudian, untuk pilihan sanksi kedua ialah berdonasi pada pembelian bibit serta perawatan tanaman. "Sistem ini bertujuan untuk tidak hanya menekan timbulnya sampah, tetapi juga berkontribusi pada penghijauan di sekitar kawasan Pegunungan Kawi," tuturnya.

Regulasi yang ketat tersebut juga berdampak pada perubahan budaya para pendaki. Saat ini, kesadaran untuk membawa turun kembali sampah dari para pendaki tersebut telah tumbuh menjadi kebiasaan. "Banyak pendaki yang mengaku pengalaman melalui jalur Puncak Batu Tulis memberi perspektif baru tentang tanggung jawab terhadap alam," ujarnya.

Baca Juga : Kolaborasi Delapan Seniman Graffiti Hiasi Dinding Jalan Diran Kota Batu

Berkat komitmen itu lah, diakui Susi, yang menjadikan Puncak Batu Tulis kini telah mendulang beragam prestasi. Saat ini, Pos Perizinan Pendakian Batu Tulis tidak hanya menjadi pintu masuk menuju puncak yang menawan. Namun juga menjadi simbol komitmen terhadap lingkungan yang bisa diwujudkan melalui langkah sederhana dan konsisten.

"Menjaga kelestarian alam bukanlah pilihan, melainkan kewajiban bersama. Di tengah meningkatnya kesadaran lingkungan, Puncak Batu Tulis berhasil menorehkan prestasi dalam pengelolaan sampah. Termasuk menjadi pionir dalam menjaga kebersihan kawasan Pegunungan Kawi," pungkas Susi.


Topik

Wisata, batu tulis, dwi susiati, merkusi camp, kagi, gunung kawi, pendakian kawi,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette