Anggaran Pertanian 1,5 Persen dari APBN, Perlu Tambahan untuk Genjot Produktivitas Daerah yang Kering
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
08 - Jul - 2025, 02:03
JATIMTIMES - Raker Komisi IV dengan Menteri Pertanian untuk pembahasan anggaran 2026 berlangsung cukup dinamis dan konstruktif. Evaluasi program dan serapan anggaran 2025 menjadi baseline pertimbangan alokasi 2026.
“Pertanian sebagai soko guru dan pondasi pertumbuhan ekonomi 2026 harus presisi dalam anggaran dan program. Kementan harus mampu bergerak cepat untuk menghadapi kondisi pangan global yang tidak stabil,” papar Riyono Caping Anggota Komisi IV DPR.
Baca Juga : Turut Kirimkan Kontingen di Porseni Madrasah Jatim 2025, MIN 2 Malang Optimis Raih Medali
Menurut pria asal Magetan ini capaian stok beras dan panen raya petani musim ini bagus. Adanya stok pangan mencapai 4 juta ton membuktikan petani mampu untuk swasembada beras. Namun masih ada beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian bersama.
“Ada 177 Kabupaten dari 416 kabupaten atau sekitar 42% yang masih defisit pangan. Perlu usaha keras dan intensif untuk bisa menjaga akses dan distribusi pangan mereta se Nusantara, ini menjadi pekerjaan bagi Kementan di 2026,” tambah Riyono.
Anggaran kementan 2024 sebesar Rp 14,6 Trilyun, Tahun 2025 sebesar 29.37 Trilyun dan rencana anggaran 2026 mengajukan ke DPR Rp 44 Trilyun. Secara norma anggaran dan beban kerja setiap tahun mengalami kenaikan merupakan kewajaran untuk mewujudkan kedaulatan pangan 2026.
“Evaluasi dan capaian program dari sektor hulu cukup bagus, produksi yang menjadi tupoksi kementan harus tetap dijaga. Sinergi eksekutif dan legeslatif serta keterlibatan semua stakeholder menjadi kunci pencapaian target swasembada pangan,” tambah Riyono.
Baca Juga : Donald Trump Surati Prabowo soal Kenaikan Harga Impor hingga 32 Persen, Ini Isi Lengkapnya
Masih kata Riyono membangun pertanian dan kesejahterana petani sebagai ruh dari kedaulatan pangan membutuhkan anggaran yang besar. Jika APBN saat ini 3000 Trilyun maka idealnya anggaran Pertanian minimal 5 - 10% atau skitar 150 - 300 trilyun untuk menyelesaikan dari hulu ke hilir persoalan pertanian...