Wali Kota Mas Ibin Sapa Mahasiswa Unisba Blitar: Pemuda Adalah Pilar Perubahan
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
16 - Mar - 2025, 10:19
JATIMTIMES – Dalam semangat Ramadan yang sarat makna, Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, S.H.I.—akrab disapa Mas Ibin—menyapa mahasiswa Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar dalam acara Sapa Mahasiswa pada Sabtu malam, 15 Maret 2025.
Bertempat di aula utama kampus, pertemuan ini menjadi wadah refleksi kepemudaan dan peran mahasiswa dalam membangun bangsa.
Baca Juga : Wakili Kecamatan Lowokwaru, Kelurahan Tasikmadu Siapkan Beragam Unggulan di Lomdeskel 2025
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Lentera Ramadan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unisba Blitar sejak 13 Maret lalu. Selain diskusi bersama wali kota, serangkaian kegiatan lain turut digelar, seperti talkshow, bazar, khotmil Quran, tabligh akbar, hingga bakti sosial.
Dalam pidatonya, Mas Ibin menekankan bahwa sejarah bangsa tidak bisa dilepaskan dari peran pemuda. Ia mengajak mahasiswa untuk menelusuri kembali jejak sejarah, dari Sumpah Pemuda 1928 hingga peristiwa Rengasdengklok yang melibatkan kaum muda dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
“Hampir semua perubahan besar lahir dari tangan pemuda,” ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa. Ia pun mencontohkan sosok Bung Karno yang sudah memimpin Partai Nasional Indonesia (PNI) pada usia 34 tahun, serta Nabi Muhammad SAW yang menerima wahyu pertama di usia 40 tahun—usia yang menurutnya masih tergolong muda.
Dalam pandangan wali kota, pemuda bukan sekadar pelengkap dalam perjalanan bangsa, melainkan lokomotif utama yang menentukan arah sejarah. Oleh sebab itu, mahasiswa dituntut tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor dalam perubahan.
Selain menyoroti peran pemuda dalam sejarah, Mas Ibin juga berbagi pengalaman pribadinya. Ia mengungkapkan bahwa dirinya berasal dari keluarga petani, namun tetap bertekad menempuh pendidikan tinggi.
“Saya sengaja memilih kuliah jauh di Yogyakarta agar tidak mudah pulang. Prinsip saya sederhana, kalau sudah sekolah jauh, lalu pulang dalam keadaan bodoh, itu memalukan,” tuturnya, disambut gelak tawa mahasiswa.
Menurutnya, kunci keberhasilan dalam dunia akademik adalah ketekunan. Ia mengingatkan mahasiswa untuk menjadikan membaca dan berdiskusi sebagai kebiasaan utama. “Semester pertama, kerjaannya hanya baca, diskusi, baca, diskusi. Itu yang membentuk pola pikir kritis,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor III Unisba Blitar, Dr...